Nama : Muhajir Akbar
NPM : 14112760
Kelas : 2KA03
NPM : 14112760
Kelas : 2KA03
Dalam
tulisan kali ini saya akan membahas tentang "Pengambilan Keputusan Dalam
Organisasi". Adapun yang saya bahas dalam penulisan kali ini meliputi :
1. Definisi dan Dasar Pengambilan Keputusan.
2. Jenis-Jenis Keputusan Organisasi.
3. Faktor-faktor
yang mempengaruhi pengambilan.
4. Implikasi
manajerial.
Berikut ini saya akan langsung
membahas dan menjelaskan tentang ke 4 (empat) materi yang telah diuraikan
di atas.
1. Definisi dan Dasar Pengambilan Keputusan
v Definisi Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan dalam organisasi adalah suatu
proses dan berlangsung dalam suatu sistem, walaupun merupakan suatu keputusan
atau desisi pribadi sekali pun yang menyangkut suatu masalah pribadi pula,
namun dalam organisasi harus melihat sautu kondisi secara kelompok untuk
mengambil keputusan yang dianggap paling benar dan disetujui oleh semua pihak
yang berada dalam organisasi. Dalam organisasi yang masih sederhana, atau
memang sederhana sifatnya, masalah-masalah utama yang dihadapi adalah masalah
strategis (masalah survival, siasat suapaya tidak terjepit oleh
organisasi-organisasi lain) dan langsung masalah organisasional atau masalah
kerja. Dengan perkataan lain, pimpinan organisasi sederhana yang masih kecil
terutama menghadapi masalah survival dan masalah kerja dalam pengambilan
keputusan.
v Dasar Pengambil Keputusan
Menurut George R. Terry
dan Brinckloe disebutkan dasra-dasar pendekatan dari pengambil keputusan yang dapat
digunakan, yaitu :
· Intuisi adalah
pengambilan keputusan yang didasrkan atas intuisi atau perasaan memiliki sifat subjektif sehingga mudah terkena pengaruh.
· Pengalaman adalah
pengambilan keputusan berdasarkan pengalaman memiliki manfaat bagi pengetahuan
praktis, karena pengalaman seseorang dapat memperkirakan keadaan sesuatu, dapat
diperhitungkan untung ruginya terhadap keputusan yang akan dihasilkan.
· Fakta adalah
pengambilan keputusan berdasarkan fakta dan dapat memberikan keputusan yang
sehat, solid, dan baik. Dengan fakta, maka tingkat kepercayaan pengambilan
keputusan dapat lebih tinggi. Sehingga seseorang dapat menerima keputusan yang
dibuat itu dengan rela dan lapang dada.
· Wewenang adalah
pengambilan keputusan berdasarkan wewenang yang biasa dilakukan oleh pimpinan
terhadap bawahannya atau orang yang lebih tinggi kedudukannya terhadap orang
yang lebih rendah kedudukannya.
· Logika/Rasional
adalah pengambilan keputusan yang berdasarkan logika ialah suatu studi yang
rasional terhadap semuan unsur pada setiap sisi dalam proses pengambilan
keputusan. Pada pengambilan keputusan yang berdasarkan rasional, keputusan yang
dihasilkan bersifat objektif, logis, lebih transparan, konsisten untuk
memaksimumkan hasil atau nilai dalam batas kendala tertentu, sehingga dapat
dikatakan mendekati kebenaran atau sesuai dengan apa yang diinginkan.
2. Jenis-Jenis Keputusan Organisasi
v Pengambilan Keputusan Berdasarkan Intuisi
Keputusan yang diambil
berdasarkan intuisi atau perasaan lebih bersifat subjektif yaitu mudah terkena
sugesti, pengaruh luar, dan faktor kejiwaan lain. Sifat subjektif dari
keputusuan intuitif ini terdapat beberapa keuntungan, yaitu :
·
Pengambilan
keputusan oleh satu pihak sehingga mudah untuk memutuskan.
·
Keputusan
intuitif lebih tepat untuk masalah-masalah yang bersifat kemanusiaan.
Pengambilan keputusan
yang berdasarkan intuisi membutuhkan waktu yang singkat Untuk masalah-masalah
yang dampaknya terbatas, pada umumnya pengambilan keputusan yang bersifat
intuitif akan memberikan kepuasan. Akan tetapi, pengambilan keputusan ini sulit
diukur kebenarannya karena kesulitan mencari pembandingnya dengan kata lain hal
ini diakibatkan pengambilan keputusan intuitif hanya diambil oleh satu pihak
saja sehingga hal-hal yang lain sering diabaikan.
v Pengambilan Keputusan Rasional
Keputusan yang bersifat
rasional berkaitan dengan daya guna. Masalah – masalah yang dihadapi
merupakan masalah yang memerlukan pemecahan rasional. Keputusan yang dibuat
berdasarkan pertimbangan rasional lebih bersifat objektif. Dalam masyarakat,
keputusan yang rasional dapat diukur apabila kepuasan optimal masyarakat dapat
terlaksana dalam batas-batas nilai masyarakat yang di akui saat itu.
v Pengambilan Keputusan Berdasarkan Fakta
Ada yang berpendapat
bahwa sebaiknya pengambilan keputusan didukung oleh sejumlah fakta yang
memadai. Sebenarnya istilah fakta perlu dikaitkan dengan istilah data dan
informasi. Kumpulan fakta yang telah dikelompokkan secara sistematis dinamakan
data. Sedangkan informasi adalah hasil pengolahan dari data. Dengan demikinan,
data harus diolah lebih dulu menjadi informasi yang kemudian dijadikan dasar
pengambilan keputusan. Keputusan yang berdasarkan sejumlah fakta, data atau
informasi yang cukup itu memang merupakan keputusan yang baik dan solid, namun
untuk mendapatkan informasi yang cukup itu sangat sulit.
v Pengambilan Keputusan Berdasarkan Pengalaman
Sering kali terjadi
bahwa sebelum mengambil keputusan, pimpinan mengingat-ingat apakah kasus
seperti ini sebelumnya pernah terjadi. Pengingatan semacam itu biasanya
ditelusuri melalui arsip-arsip penhambilan keputusan yang berupa dokumentasi
pengalaman-pengalaman masa lampau. Jika ternyata permasalahan tersebut pernah
terjadi sebelumnya, maka pimpinan tinggal melihat apakah permasalahan tersebut
sama atau tidak dengan situasi dan kondisi saat ini. Jika masih sama kemudian
dapat menerapkan cara yang sebelumnya itu untuk mengatasi masalah yang timbul. Dalam
hal tersebut, pengalaman memang dapat dijadikan pedoman dalam menyelesaikan
masalah. Keputusan yang berdasarkan pengalaman sangat bermanfaat bagi
pengetahuan praktis. Pengalaman dan kemampuan untuk memperkirakan apa yang
menjadi latar belakang masalah dan bagaimana arah penyelesaiannya sangat
membantu dalam memudahkan pemecaha masalah.
v Pengambilan Keputusan Berdasarkan Wewenang
Banyak sekali keputusan
yang diambil karena wewenang (authority) yang dimiliki. Setiap orang yang menjadi
pimpinan organisasi mempunyai tugas dan wewenang untuk mengambil keputusan
dalam rangka menjalankan kegiatan demi tercapainya tujuan organisasi yang
efektif dan efisien. Keputusan yang berdasarkan wewenang memiliki beberapa
keuntungan. Keuntungan-keuntungan tersebut antara lain : banyak diterimanya
oleh bawahan, memiliki otentisitas (otentik), dan juga karena didasari wewenang
yang resmi maka akan lebih permanent sifatnya. Keputusan yang berdasarkan pada
wewenang semata maka akan menimbulkan sifat rutin dan mengasosiasikan dengan
praktik dictatorial. Keputusan berdasarkan wewenang kadangkala oleh pembuat
keputusan sering melewati permasahan yang seharusnya dipecahkan justru menjadi
kabur atau kurang jelas.
3.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan
Faktor terpenting pada pengambilan
keputusan dalam organisasi adalah faktor manusia, baik sebagai Pemimpin,
Staffer, Pelaksana, maupun Pemakai hasil (langganan dan sebagainya). Masalahnya
adalah, bahwa di dalam kehidupan masyarakat dan organisasi modern diperlukan
orang-orang yang sudah sivil, artinya yang sudah mampu menentukan sendiri apa
yang harus diperbuat di dalam rangka kewajiban yang dia punyai di
dalam suatu organisasi.
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan
dalam pengambilan keputusan menurut Terry (1989), yaitu :
· Hal-hal
yang berwujud maupun yang tidak berwujud, yang emosional maupun yang rasional
perlu diperhitungkan dalam pengambilan keputusan.
· Setiap
keputusan harus dapat dijadikan bahan untuk mencapai tujuan organisasi.
· Setiap
keputusan jangan berorientasi pada kepentingan pribadi, tetapi harus lebih
mementingkan kepentingan organisasi.
· Jarang
sekali pilihan yang memuaskan, oleh karena itu buatlah altenatif-alternatif
tandingan.
· Pengambilan
keputusan merupakan tindakan mental dari tindakan ini harus diubah menjadi
tindakan fisik.
· Pengambilan
keputusan yang efektif membutuhkan waktu yang cukup lama.
· Diperlukan
pengambilan keputusan yang praktis untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.
· Setiap
keputusan hendaknya dilembagakan agar diketahui keputusan itu benar.
· Setiap
keputusan merupakan tindakan permulaan dari serangkaian kegiatan mata rantai
berikutnya.
4.
Implikasi
Manajerial
Implikasi Manajerial dalam Pengambilan
Keputusan adalah proses pengambilan keputusan dalam partisipatif dalam
organisasi sekolah manajerial yang baik. Rendahnya kemapuan kepala sekolah akan
berpengaruh terhadap perolehan dukungan dari masyarakat khususnya dukungan
dalam mengambilan keputusan yang dikeluarkan sekolah terkait dengan kebijakan
dan rencana program pengembangan sekolah. Implikasi Manajerial dalam
Pengambilan Keputusan.
· Gaya
Pengambilan Keputusan.
· Gaya
Direktif (Pengarahan) adalah suatu gaya pengambilan keputusan dengan ambiguitas
atau ketidakjelasan yang rendah dan cara berpikirnya yang rasional.
· Gaya
Analitis adalah suatu gaya pengambilan keputusan dengan toleransi yang tinggi
terhadap ambiguitas atau ketidakjelasan dan cara berpikirnya rasional.
· Gaya
Konseptual adalah suatu gaya pengambilan keputusan dengan toleransi yang tinggi
untuk ambiquitas atau ketidakjelasan dan
cara berpikir intuitif yang tinggi juga.
· Gaya
Perilaku adalah suatu gaya pengambilan keputusan dengan toleransi yang rendah
untuk ambiquitas atau ketidakjelasan dengan cara berpikir intuitif yang tinggi.
Daftar
Pustaka :
- Prof. DR. MR. S. Prajudi, Atmosudirdjo, 1971, Beberapa Pandangan Umum Tentang Pengambilan Keputusan. Jakarta : Ghalia Indonesia.
- Wahjono Sentot, Imam, 2010. Perilaku Organisasi. Yogyakarta : Graha Ilmu..
- Kasim, Azhar, 1995. Teori Pembuatan Keputusan. Jakarta : Lembaga Penerbit FE UI.
- Syamsi, Ibnu, 1989. Pengambilan Keputusan. Jakarta : Bina Aksara.
Sumber
:
- http://id.shvoong.com/business-management/management/2133696-faktor-faktor-yang-mempengaruhi pengambilan/# ixzz2wmBQTX7e
- http://id.wikipedia.org/wiki/Keputusan
- http://www.masjono.netne.net/tpk/pertemuan4.pptx
Tidak ada komentar:
Posting Komentar