Rabu, 22 Januari 2014

Tipe Kepemimpinan


A. Pengertian Kepemimpinan

Rauch dan Behling (1984) Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi aktivitas-aktivitas sebuah kelompok yang diorganisasi ke arah pencapaian tujuan.
Katz & Kahn (1978) Kepemimpinana dalah peningkatan pengaruh sedikit demi sedikit pada, dan berada di atas kepatuhan mekanis terhadap pengarahan-pengarahan rutin organisasi.
Hemlil dan Coon (1995) Kepemimipinan adalah perilaku dari seorang individu yang memimipin aktivitas-aktivitas suatu kelompok ke suatu tujuan yang ingin dicapai bersama.

B. Tipe Kepemimpinan

1. Tipe Pemimpin Otokratis
Tipe pemimpin ini menganggap bahwa pemimpin adalah merupakan suatu hak.
Ciri-ciri pemimpin tipe ini adalah sebagai berikut :
Ø Menganggap bahwa organisasi adalah milik pribadi.
Ø Mengidentikkan tujuan pribadi dengan tujuan organisasi.
Ø Menganggap bahwa bawahan adalah sebagai alat semata-mata
Ø Tidak mau menerima kritik, saran dan pendapat dari orang lain karena dia menganggap dialah yang paling benar.
Ø Selalu bergantung pada kekuasaan formal.
Ø Dalam menggerakkan bawahan sering mempergunakan pendekatan (Approach) yang mengandung unsur paksaan dan ancaman.
Sifat yang dimiliki oleh tipe kepemimpina otokratis tersebut dapat diketahui bahwa tipe ini tidak menghargai hak-hak dari manusia. Karena tipe ini tidak dapat dipakai dalam organisasi modern.

2. Tipe Kepemimpinan Militeristis
Perlu diparhatikan terlebih dahulu bahwa yang dimaksud dengan seorang pemimpin tipe militeristis tidak sama dengan pemimpin-pemimpin dalam organisasi militer. Artinya, tidak semua pemimpin dalam militer dalah bertipe militeristis
Seorang pemimpin yang bertipe militeristis mempunyai sifat-sifat sebagai berikut :
Ø Dalam menggerakkan bawahan untuk yang telah ditetapkan.
Ø Perintah mencapai tujuan digunakan sebagai alat utama.
Ø Dalam menggerakkan bawahan sangat suka menggunakan pangkat dan jabatannya. Senang kepada formalitas yang berlebihan.
Ø Menuntut disiplin yang tinggi dan kepatuhan mutlak dari bawahan.
Ø Tidak mau menerima kritik dari bawahan.
Ø Menggemari upacara-upacara untuk berbagai keadaan.
    Sifat yang dimiliki pemimpin militeristis jelaslah bahwa tipe pemimpin ini bukan merupakan pemimpin yang ideal.

3. Tipe Pemimpin Paternalistis
Tipe kepemimpinan fathornalistis, mempunyai ciri tertentu yaitu bersifat fathernal atau kepakan. Kepemimpinan seperti ini menggunakan pengaruh yang sifat kebapaan dalam menggerakkan bawahan mencapai tujuan. Kadang-kadang pendekatan yang dilakukan sifat terlalu senti mentil. 
Sifat-sifat umum dari tipe pemimpin peternalistis dapat dikemukakan sebagai berikut :
Ø Menganggap bawahannya sebagai manusia yang tidak dewasa.
Ø Bersikap terlalu melindungi bawahan
Ø Jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengambil keputusan.
Ø Karena itu jarang dan pelimpahan wewenang.
Ø Jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya tuk mengembangkan inisiatif daya kreasi.
Ø Sering menganggap dirinya maha tau.
Harus diakui bahwa dalam keadaan tertentu pemimpin seperti ini sangat diporlukan. Akan tetapi ditinjau negatifnya pemimpin faternalistis kurang menunjukkan elemen kontinuitas terhadap organisasi yang dipimpinnya.

4. Tipe Kepemimpinan Karismatis
Sampai saat ini para ahli manajemen belum berhasil menemukan sebab-sebab mengapa seorang pemimpin memiliki kharisma
Diketahui ialah tipe kepemimpinan seperti ini mampunyai daya tarik yang amat besar, dan karenanya mempunyai pengikut yang sangat besar. Kebanyakan para pengikut menjelaskan mengapa mereka menjadi pengikut pemimpin seperti ini, pengetahuan tentang faktor penyebab Karena kurangnya seorang pemimpin yang karismatis, maka sering hanya dikatakan bahwa pemimpin yang demikian diberkahi dengan kekuatan gaib (super natural powers), perlu dikemukakan bahwa kekayaan, umur, kesehatan profil pendidikan dan sebagainya. Tidak dapat digunakan sebagai kriteria tipe pemimpin karismatis.

5. Tipe Kepemimpinan Demokratis
Dari semua tipe kepemimpinan yang ada, tipe kepemimpinan demokratis dianggap adalah tipe kepemimpinan yang terbaik. Hal ini disebabkan karena tipe kepemimpinan ini selalu mendahulukan kepentingan kelompok dibandingkan dengan kepentingan individu.
Beberapa ciri dari tipe kepemimpinan demokratis adalah sebagai berikut:
Ø Dalam proses menggerakkan bawahan selalu bertitik tolak dari pendapat bahwa manusia itu adalah mahluk yang termulia di dunia. 
Ø Selalu berusaha menselaraskan kepentingan dan tujuan pribadi dengan kepentingan organisasi.
Ø Senang menerima saran, pendapat dan bahkan dari kritik bawahannya.
Ø Mentolerir bawahan yang membuat kesalahan dan berikan pendidikan kepada bawahan agar jangan berbuat kesalahan dengan tidak mengurangi daya kreativitas, inisyatif dan prakarsa dari bawahan.
Ø Lebih menitik beratkan kerjasama dalam mencapai tujuan.
Ø Selalu berusaha untuk menjadikan bawahannya lebih sukses daripadanya.
Ø Berusaha mengembangkan kapasitas diri pribadinya sebagai pemimpin.
sifat yang harus dimiliki oleh pemimpin tipe demokratis, jelaslah bahwa tidak mudah untuk menjadi pemimpin demokratis.

C. Teori Kepemimpinan

Beberapa teori telah dikemukakan para ahli majemen mengenai timbulnya seorang pemimpin. Teori yang satu berbeda dengan teori yang lainnya. Di antara berbagai teori mengenai lahirnya paling pemimpinada tiga di antaranya yang paling menonjol yaitu sebagai berikut :

1. Teori Genetie
Inti dari teori ini tersimpul dalam mengadakan "leaders are born and not made". bahwa penganut teori ini mengatakan bahwa seorang pemimpin akan karena ia telah dilahirkan dengan bakat pemimpin.Dalam keadaan bagaimana pun seorang ditempatkan pada suatu waktu ia akn menjadi pemimpin karena ia dilahirkan untuk itu. Artinya takdir telah menetapkan ia menjadi pemimpin.

2. Teori Sosial
Jika teori genetis mengatakan bahwa "Leaders are born and not made". Penganut teori ini berpendapat bahwa setiap orang akan dapat menjadi pemimpin apabila diberi pendidikan dankesempatan.

3. Teori Ekologis
   Berpendapat bahwa seseorang hanya dapat menjadi pemimpin yang baik apabila pada waktu lahirnyatelah memiliki bakat-bakat kepemimpinan, dimana bakat itu kemudian dikembangkan melalui pendidikan yang teratur dan pengalaman-pengalaman yang memungkinkannya untuk mengembangkan lebih lanjut bakat-bakat yang memang telah dimilikinya itu. Teori ini menggabungkan segi-segi positif dari kedua teori genetis dan teori sosial dan dapat pula dikatakan teori yang paling baik dari teori-teori kepemimpinan lainnya. Namun demikian penyelidikan yang jauh yang lebih mendalam masih diperlukan untuk dapat mengatakan secara pasti apa faktor-faktor yang menyebabkan seseorang timbul sebagai yang baik.

D. Gaya Kepemimpinan Ayah
Setelah membaca dan memahmi seluruh pengertian, tipe, dan teori kepemimpinan, saya dapat menyimpulkan bahwa ayah saya memiliki tipe atau gaya kepemimpinan demokrasi karena beliau sering meyelesaikan suatu permasalaha dengan cara bermusyawarah dan sesuai hukum yang berlaku. Beliau juga lah yang menjadi panutan saya dalam mengambil sikap dan kepribadian saya dalam sehari-hari. 

Sumber :

Minggu, 05 Januari 2014

Mandiri Bukanlah Pembelajaran Tapi Proses Kehidupan

Mandiri, kata yang mungkin menunjukan kedewasaan diri, kata yang juga menunjukan kemampuan dari seseorang untuk memenuhi kebutuhan dirinya, ya jika seseorang mampu menjadi diri yang mandiri, maka bukan hal yang tak mungkin ia juga mampu melewati seleksi alam dalam kehidupan ini. Dimana kemampuan manusia untuk melangsungkan hidupnya tanpa bergantung pada orang lain.
Kebutuhan yang harus dipenuhi seseeorang tidak melulu soal materi, tapi juga rohani. Terkadang dalam hidup ini manusia seringkali hanya memikirkan soal materi. Seperti hidupnya tergantung pada materi saja. Sebagai contohnya untuk memenuhi kebutuhan materi, seseorang dengan berpeluh keringat dengan jerih payah sendirinya mampu menghasilkan sesuatu yang mendatangkan materi untuk kehidupannya. Itu hanya sebagian contoh mandiri dalam hal materi. Masih banyak lagi contoh lainnya. Selain itu, materi juga tidak hanya soal uang semata, melainkan juga tentang sesuatu yang kita raih atau dapat yang dapat dilihat, disentuh dan dirasakan. Seperti hasil kita membuat karya seni dan berhasil memperoleh penghargaan dari masyarakat atas karya kita.
Mandiri dalam mencukupi kebutuhan rohani mungkin akan sulit dijelaskan, namun tanpa sadar kita sering memenuhi kebutuhan rohani kita secara mandiri. Seperti menonton televisi untuk hiburan, jalan-jalan, rekreasi, dll. Semua itu untuk memuaskan rohani kita. Dan jika semua itu dilakukan oleh diri kita sendiri, sesungguhnya kita sudah dapat mandiri untuk mencukupi kebutuhan rohani. Memang kata rohani sering disangkut-pautkan oleh agama. 
OK akan saya kasih contoh mandiri dalam hal agama. Jangan berpikir tentang ibadah yang dilakukan sendiri atau apalah. Karena kita umat islam terutama pria dianjurkan untuk shalat berjamaah. Jadi mandiri dalam agama juga bisa dilakukan selain ibadah shalat, seperti sedekah. Ya.. sedekah yang kita keluarkan pada orang yang tidak mampu juga merupakan hasil kemandirian kita untuk memenuhi kewajiban dari agama kita, so.. bukankah hal tersebut juga mencerminkan kita dapat dikatakan sudah mandiri dalam agama kita.
Sebenarnya tidaklah penting bagi manusia untuk belajar hidup mandiri, kenapa?? Karena hidup mandiri adalah suatu hal yang wajar yang mau tidak mau dilakukan atau terjadi pada diri tiap orang. Jadi mandiri adalah tuntutan hidup setiap manusia. Seperti yang sebelumnya dikatakan, bahwa mandiri adalah cara seseorang untuk mempertahankan hidupnya. Seram sekali kata-kata tersebut. Seakan-akan manusia disamakan dengan binatang.
Dimana berlaku hukum rimba "yang kuat dialah yang berkuasa". Tapi mandiri sangat diperlukan bagi remaja seusia 16-25 tahun. Karena seusia mereka biasanya sedang mencari jati diri mereka masing-masing. Dengan kemandirian mereka maka jati diri mereka akan terbentuk dengan sendirinya. Janganlah orang tua memaksakan anaknya harus begini atau begitu. Biar saja anaknya tumbuh sesuai keinginannya. Sebagai orang tua, mereka cukup mengawasi perkembangan anaknya, agar tidak terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan.
Sikap mandiri memang akan muncul dengan sendirinya di diri setiap orang. Tapi sikap mandiri muncul karena berbagai hal.
1. Jauh dari orang tua
2. Hidup sendiri
3. Tututan hidup

Catatan :
Hidup mandiri bukanlah suatu pelajaran dalam mengarungi kehidupan ini, melainkan cara dari seseorang untuk mempertahankan hidupnya dalam berbagai situasi yang

Sabtu, 04 Januari 2014

Rencana Hidup Untuk Masa Depan Yang Jauh Lebih Baik


Saya adalah seorang pemimpi, bahkan saya memilik buku impian dimana saya menuliskan berbagai daftar impian saya selama lima tahun ke depan. Meskipun ibu saya sering mengatakan bahwa untuk apa menuliskan semua impian itu di dalam buku, lebih baik melakukan hal yang orang lain lakukan pada umumnya saja dan kakak saya selalu menertawakan saya, tapi saya punya keyakinan atas impian saya itu dan insya Allah saya yakin bisa mencapainya.
Rencana masa depan merupakan salah satu hal yang paling penting dalam kehidupan seseorang, dimana rencana ini bisa menjadi target bagi seseorang agar hidupnya jauh lebih terarah. Ibarat saat kita ingin keluar rumah, jika kita tidak punya rencana sama sekali akan kemana maka pastinya kita akan merasa bingung dan akan menghabiskan banyak energi di perjalanan untuk tujuan yang tidak pasti.
Saya akan sedikit berbagi tentang impian saya. Sebenarnya saya ini adalah seorang yang memiliki jiwa petualang, jadi impian saya adalah ingin keliling dunia dan mengunjungi banyak tempat. Saya tidak ingin hanya mendengar dari katanya saja, saya ingin melihat banyak hal dengan mata saya sendiri, saya ingin merasakannya sendiri. Saya tidak ingin menjadi biasa saja sementara saya diciptakan oleh Tuhan dengan kondisi yang luar biasa hebat. Saya tidak ingin melakukan hal yang biasa-biasa saja karena saya tahu hasilnya pun akan "biasa" saja.
Saya berencana mengunjungi tiap negara di tiap benua berbeda, saya tidak ingin terkurung dan terkungkung sebagai manusia yang terikat oleh atasan. Saya ingin menjalani kehidupan yang luar biasa indah ini yang telah diberikan sebagai anugrah oleh Sang Pencipta. Oleh sebab impian saya yang ingin hidup bebas, saya tentunya membutuhkan kemudahan transaksi saat berada di luar negara saya. Tidak mungkin dong saya kemana-mana membawa uang cash dan brankas.
Untuk itu, saya sangat membutuhkan layanan perbankan yang memberikan sousi perbankan untuk mendapatkan kebebasan finansial untuk meraih impian saya di masa mendatang. Bukankah akan sangat enak jika kita pergi kemanapun hanya menggunakan satu produk perbankan saja dan tidak harus membawa-bawa banyak aksesoris dari bank takut tercecer.
Itulah salah satu impian terbesar saya yang sudah menjadi PR untuk saya pribadi, saya sadar meskipun banyak orang yang menertawakan impian itu, tapi dengan kerja keras dan disiplin, saya yakin semuanya akan saya raih. Tuhan Maha Adil dan Dia tidak buta untuk melihat apa yang kita inginkan. Untuk itu saya harus sabar dan gigih.